JAKARTA, Polda Kalteng harus bertindak atas dugaan terjadinya
praktik tambang yang bukan diambil dari lokasi sendiri oleh anak
perusahaan publik PT Cakra Mineral Tbk (CKRA) yaitu PT Takaras Inti
Lestari. Perusahaan publik seharusnya beri contoh baik.
“Dugaan harus dibuktikan, apakah ada pelanggaran hukum. Kalau
penambangan tidak sesuai aturan, berarti pelanggaran hukum,” tegas
anggota Komisi VII DPR, Joko Purwanto di Jakarta Sabtu (17/9).
Joko Purwanto mengatakan, Polisi harus menyelidiki asal-usul bahan baku
zirconium sehingga anak CKRA bisa mengekspor sebanyak 400 ton. Kalau
bukan dari lokasi sendiri, dari mana? Apakah ada clear and clean (C&C) atau tidak?
Sebelumnya, Direktur Utama TIL, Dexter Syarif Putra ketika dikonfirmasi
wartawan mengatakan, dirinya belum bisa menjelaskan secara rinci
asal-usul bahan baku ekspor 400 ton Zr tersebut. Ia menyatakan, PT
Tarakas memikiki izin usaha tambang di Palangkaranya hingga 2020.
“Mengenai ekspor saya belum bisa jelaskan. Saya akan tanya dulu anak
buah saya di lapangan. Yang pasti PT Tarakas memiliki izin usaha ekpor
hasil tambang dan mempunya ijin clear and clean (C&C),” katanya. Direktur Utama CKRA, adalah Boelio Mulyadi.

Joko
Purwanto menegaskan, jika Dirut TIL Dexter sendiri belum bisa
mengungkap asal-usul bahan baku 400 ton yang diekspor, maka tugas Polri
untuk memperjelasnya. Demi lingkungan, pemasukan negara dan keamanan,
Polri harus bergerak cepat.
“Zr di Indonesia kan selalu tercampur dengan uranium. Maka ekspor Zr
seharusnya jangan sembarangan. Polri harus memperjelas, berapa part per million (ppm) yang masih diperbolehkan kesepakatan internasional,” ujarnya.
Menurut Joko, bahan baku ekspor harus diawasi agar hanya berasal dari lokasi yang memang diijinkan dan memperoleh clear and clean (C&C). Jika tidak, tambang ilegal akan meraja-lela. Ini berbahaya bagi lingkungan hidup. (if)
TIDAK
ADA KEGIATAN - Inilah spiral (alat pencuci pasir) di lokasi tambang
milik PT Takaras Inti Lestari di Palangka Raya seluas 1.200 ha. Agustus
2016 lalu Takaras mengekspor 400 ton zirconium (Zr), tetapi bukan dari
lahan ini. Foto diambil pekan lalu. (Dok)
Komentar