Menurut Ratna yang aktif memperjuangkan
nasib kaum miskin, khususnya di wilayah gusuran, seperti Kampung
Aquarium Pasar Ikan Luar Batang, Jakarta Utara, mengharapkan dengan
adanya Partai Priboemi di kemudian hari bisa berdiri untuk pribumi di
Indonesia.
Eki Pitung salah satu tokoh Betawi yang
sempat mencoba peruntungan dengan maju sebagai Bakal Calon Gubernur DKI
Jakarta, ikut memperingatkan Partai Priboemi, agar kedepannya tidak
menjadi seperti partai lainnya yang justru lebih banyak memberikan
kesempatan buat penguasa, Eki menginginkan partai ini tidak akan
berkhianat kepada pribumi.
Heikal Safar selaku Sekretaris Jenderal
mengatakan saat ini pemerintah sendiri sudah terposisikan sebagai
satu-satunya kekuasaan, sementara partai lainnya yang diharapkan sebagai
oposisi bagi pemerintah masih tidak terlihat memainkan peran oposisi
tersebut.
“Sebagai sebuah organisasi, terlepas
dari persoalan legalitas yang masih dalam pengurusan, kami berharap
partai ini bisa berdiri sebagai oposisi bagi masyarakat dimanapun,” ujar
Heikal.
Selain Ratna Sarumpaet, Eki Pitung juga
hadir Jumhur Hidayat,mantan Kepala BNP2TKI era SBY, menyampaikan orasi
politiknya, kemudian ada Habib Novel dari FPI Jakarta, dan Profesor
Ahmad Mubaroq salah satu pembina Partai Demokrat yang datang khusus atas
undangan dan kedekatan dengan Ketua Partai Priboemi, H. Muhardi.
Muhardi mengatakan, Partai Priboemi
selama setahun ini berupaya keras agar tetap bisa eksis dan juga menjaga
kebersamaan di dalam tubuh partai, kehilangan salah satu pembinanya,
Syafaruddin, akibta sakit yang diderita juga menjadi salah satu pemicu
agar sesama anggota bisa semakin kuat dalam kebersamaan.
Dalam orasi politik yang sangat menarik
perhatian ketika dua tokoh Pemuda Priboemi Papua yang hadir bersama
dalam menyampaikan orasinya, kedua pemuda yang datang langsung dari
Papua ini, menyampaikan bagaimana mereka juga sangat merasakan
penderitaan warga miskin Jakarta yang harus menderita akibat penggusuran
lahan.
“Walaupun perlakuan berbeda, namun
penggusuran itu tidak menyelesaikan masalah, kami di Papua digusur
bahkan harus mengorbankan nyawa,” ujar Danis Kogoya.
Danis bersama rekannya yang datang
sekitar 30-an mengucapkan terimakasih atas undangan dari DPP untuk bisa
menghadiri HUT Partai Priboemi, bahkan Danis mengatakan jika saat ini
Priboemi cukup mendapat tempat di hati masyarakat Papua.
DDan senada dengan Ratna Sarumpaet dan
Eki Pitung, Danis berharap agar pekerjaan untuk segera bisa memberikan
yang terbaik bagi Pribumi, paling tidak tahun 2019 nanti Partai Priboemi
sudah bisa ikut pemilu.
Selain itu jugahadir mantan Wakil
Gubernur Aceh, Muhammad Nazarudin, yang pernah tercatat sebagai salah
satu Wakil Gbernur termuda di Indonesia dan satu-satunya pasangan yang
berhasil menjadi Gubernur dan Wakil Gubernur dari jalur Independen.
Tampak Ormas Laskar Bugis Makassar,
Laskar Priboemi, Heikal Center, Garda Tengku Umar Aceh, Laskar Gerakan
Pribumi Indonesia (Geprindo), Komunitas Tionghoa Anti Korupsi (Komtak)
dengan ketuanya Lieus Sungkharisma, Laskar Merah Putih.
Selain itu juga hadir perwakilan
masyarakat korban gusuran dari Kampung Aquarium Pasar Ikan, warga
Kalijodo, Warga Tanah Merah dan Warga Bukit Duri.
(Jall/red)
Komentar