Jakarta –
Sekjend DPP Pekat IB Bob Hasan menilai prilaku pengusaha M Riza Chalid dapat
menyengsarakan rakyat. Betapa tidak, ia dalam rekaman yang diputar di sidang
MKD, kata Bob, dengan kekuatannya seakan dia merasa mampu mengalihkan
keuntungan negara ke kantong pribadi pejabat publik.
“Pernyataan
Riza dalam Rekaman yang telah diperdengarkan di Publik telah Tercermin sebagai
tontonan yang dimana Para Mafia sangatlah menyengsarakan bangsa ini, dengan
Pernyataan-pernyataannya dengan Mudahnya Presiden sebagai Lambang negara “dihina”
bahkan seolah tau benar bhw Presiden dikasih 11 persen urusan selesai urusan
Freeport jadi beres,” katanya dalam siaran pernya sebagaimana diterima redaksi.
Terkait
dengan penyebutan Dajjal terhadap Sumatera Barat, ia menilai Riza sangat mudah
memberangus daerah lain karena izin ivestasinya lebih mudah, misalnya. Padahal, kata Bob, sistem perulayatan di
Sumbar itu sangat relevan dengan apa yang dimaksud dalam falsafah bangsa yang
penuh dengan Musyawarah.
Selain itu,
kata Bob, di Sumbar yang tetap teguh menggunakan Adat Istiadat dalam hal adanya
investor yang masuk dalam aturan perulayatan yaitu sangat mewajibkan adanya
kesejahteraan masyarakat di sekitar areal yang di investasikan. Hal inipun
sesuai dengan Pasal 33 UUD’45 Sumber daya Alam yang dikelola oleh negara
(melalui investor swasta) demi kesejahteraan masyarakat.
Sebabnya,
kata Bob, sangat wajar bila Riza yang menyatakan Sumbar itu adalah Dajjal
sebagai perilaku yang tidak sesuai dengan Pencasila dan UUD’45 bilamana seluruh
usaha-usaha Riza di audit ulang oleh Institusi/Lembaga Penegakan hukum maupun
BPK.
Komentar