![]() |
Fadli Zon |
Bahkan, saat berpidato di depan Ketua MPR Zulkifli Hasan, Ketua DPD Irman Gusman, Ketua KPK Taufiequrrahman Ruki hingga Kapolri Jenderal Badrodin Haiti dalam pembukaan Konferensi Nasional Pemberantasan Korupsi (KNPK) Tahun 2015, di Gedung Nusantara V Komplek Parlemen Jakarta, Kamis (3/12), JK secara eksplisit menyebut keberadaan Ketua DPR sudah tidak ada. Apalagi, tidak satupun pimpinan DPR yang hadir di acara itu kecuali Wakil Ketua DPR Fahri Hamzah yang tiba belakangan.
"Semalam kita dipertontonkan secara terbuka di komplek DPR juga, suatu upaya kelompok pejabat, pengusaha, melakukan kegiatan. Malam upaya korupsi, pagi bagaimana mencegah korupsi," ujar JK dalam pidatonnya.
JK juga menyebut peristiwa Papa Minta Saham sebagai puncak gunung es dalam perjalanan perpanjangan kontrak PT Freeport Indonesia di Papua. Selain itu, mantan Ketum Golkar itu juga menyatakan laporan Sudirman Said ke MKD juga dilakukan setelah berkoordinasi dengan presiden dan dirinya selaku wapres.
Sikap JK yang selalu mengomentari kasus tersebut membuat Wakil Ketua DPR Fadli Zon jengkel. Bahkan, Fadli meminta JK tidak menjadi "kompor" bagi Menteri ESDM Sudirman Said selaku pelapor kasus 'Papa Minta Saham'.
"Saya kira Wapres harus cermat dan jangan memanas-manasi Sudirman Said, dan ini bisa diselesaikan dengan baik, jangan memaksakan ada yang tidak ada, dan yang nggak ada menjadi ada," ujar Fadli di gedung DPR Jakarta, Jumat (4/12). (ab)
Komentar