Sementara ditanggapi Ade Adriansyah Utama, terhadap lembaga survei yang telah mengklaim kemenangan dianggapnya terlalu jauh dan merupakan sebuah opini masyarakat yang dikembangkan, ibarat marketing yang dibungkus oleh intelektual. Lebih lanjut pendiri Mangunsarkoro center dan Megapolitan Strategic yang telah menggelar syukuran atas hasil Positif Prabowo - Hatta yang sekaligus mengecam serangan Israel di jalur Gaza.
"Kedua kubu saling mengklaim meraih kemenangan dalam versi hitung cepat, quick count. Merayakant euforia kemenangan politik memang tidak ada salahnya dalam sebuah negara demokrasi. Namun akan menjadi masalah dan berpotensi menimbulkan konflik horizontal di akar rumput jika dilakukan dengan melakukan konvoi, arak-arakan yang memobilisasi massa dalam jumlah besar," terang Ade Adriansyah Utama.
Upaya-upaya mengklaim dan mendeklarasikan kemenangan sebelum hasil resmi KPU kata Ade adalah manuver politik yang lazin dijunpai dalam pilkada yang berujung pada kerusuhan dan aksi bakar-bakaran. Dan berbahaya jika digunakan dalam Pilpres yang ruang lingkupnya nasional.
"Perang opini melalui media yang disandarkan melalui Quick count beragam dan bervariasi jurstru akan membunuh esensi demokrasi dan kedaulatan lembaga negara yang berwenang. Perang itu juga membingungkan masyarakat dan menghambat kedewasaan politik," terangnya.
Lebih lanjut ditegaskan Ade, tidak mudah terprovokasi dengan informasi bahwa proses demokrasi yang hasilnya berlandaskan quick count. Padahal menurut Ade belum tentu dapat dipertanggung jawabkan. Dan menunggu hasil resmi KPU sebagai pihak yang memiliki otoritas yang sah dalam mengesahkan hasil Pilpres 2014.
"Kegiatan ini dimaksudkan sebagai rasa syukur atas hasil positif yang dicapai pasangan Prabowo - Hatta pada Pilpres 2014 yang sekaligus sebagai bentuk kecaman dan ungkapan keprihatinan serta solidaritas kemanusiaan atas serangan Israell terhadap warga sipil Palestina di Jalur Gaza," kata Ade sebelum buka puasa bersama. dedy mulyadi
Komentar