Andi Achmadi, SH |
Surabaya,- Debat Calon Presiden R.I (Capres) pertama mendapat kritikan keras dari Lembaga Pengawasan Nasional (Lempanas) Andi Achmadi, SH, menurutnya tak seharusnya Jusuf Kalla Calon Wakil Presiden yang sebelumnya juga pernah menjadi Wakil Presiden R.I mengungkit kembali dengan memojokkan masalah kerusuhan Tahun 1998 yang pada saat itu ada dugaan keterlibatan Prabowo.
Namun pertanyaan Yusuf Kalla sudah ditepis oleh Prabowo dengan Emosi yang terkontrol dengan Polosnya, menurutnya Reaksi Prabowo yang dianggapnya terlihat santai saat terpojok. Hal ini membuktikan bahwa Prabowo bukan sosok militer yang kejam dan agresif.
Seperti diketahui, dalam debat itu Prabowo Subianto ditanya mengenai tragedi 1998. Di mana banyak korban berjatuhan saat memperjuangkan reformasi.
"Reaksi jenderal yang dulu sering diisukan sebagai orang agresif dan kejam, sungguh di luar dugaan. Tak sekalipun Prabowo menyerang, memojokkan, menyindir atau menatap sinis lawan debatnya. Malahan kita bisa lihat pujian dan penghormatan pada pendapat rivalnya" lanjutnya.
Harusnya itu tak dilakukan oleh Jusuf Kalla, kalau memang Prabowo terlibat pada saat itu. Mengapa kalau niat mengusut masalah kerusuhan 1998 tidak dilakukannya pada saat JK menjadi Wakil Presiden.
"Apa kerjaannya JK pada waktu itu,dan sekarang JK menjadi calon lagi Wapres mau dibawa kemana negara RI ini?, ini pikiran yang Kurang Dewasa", Kata Andi Achmadi.
Dengan demikian lanjut Achmadi, masyarakat sudah dibawah pada hal hal yang bodoh.Oleh karena itu masyarakat dihimbau agar lebih pintar dan lebih Jeli memilih Calon Presiden. (to)
Seperti diketahui, dalam debat itu Prabowo Subianto ditanya mengenai tragedi 1998. Di mana banyak korban berjatuhan saat memperjuangkan reformasi.
"Reaksi jenderal yang dulu sering diisukan sebagai orang agresif dan kejam, sungguh di luar dugaan. Tak sekalipun Prabowo menyerang, memojokkan, menyindir atau menatap sinis lawan debatnya. Malahan kita bisa lihat pujian dan penghormatan pada pendapat rivalnya" lanjutnya.
Harusnya itu tak dilakukan oleh Jusuf Kalla, kalau memang Prabowo terlibat pada saat itu. Mengapa kalau niat mengusut masalah kerusuhan 1998 tidak dilakukannya pada saat JK menjadi Wakil Presiden.
"Apa kerjaannya JK pada waktu itu,dan sekarang JK menjadi calon lagi Wapres mau dibawa kemana negara RI ini?, ini pikiran yang Kurang Dewasa", Kata Andi Achmadi.
Dengan demikian lanjut Achmadi, masyarakat sudah dibawah pada hal hal yang bodoh.Oleh karena itu masyarakat dihimbau agar lebih pintar dan lebih Jeli memilih Calon Presiden. (to)
Komentar