“Development for all”, kalau harus ada pembangunan semua harus merasakan hasil pembangunan itu, pendidikan pun juga harus menjadi “education for all”, jangan karena miskin tidak bisa sekolah, mereka juga memiliki hak yang sama, mereka juga memiliki mimpi yang sama untuk menjadi apa dan siapa di negeri ini”, demikian disampaikan Presiden Susilo Bambang Yudhoyono di hadapan sekitar 1000 penerima beasiswa Bidikmisi dari seluruh Indonesia di Hotel Bidakara, Jakarta Selatan, Kamis 27 Februari 2014.
Presiden menyampaikan empat strategi pembangunan yang tengah dijalankan pemerintah saat ini yaitu pembangunan yang pro pertumbuhan, pro penciptaan lapangan pekerjaan, pro pengurangan kemiskinan dan pro pelestarian lingkungan (four tracks strategy dalam pembangunan). Khusus untuk pengentasan kemiskinan melalui pendidikan diterapkan “Dual tracks strategy” yaitu mengurangi kemiskinan di satu sisi dan membantu anak anak dari keluarga kurang mampu untuk memperoleh pendidikan tinggi seperti program bidik misi di lain sisi. “Hanya dengan cara itulah negeri ini bisa terus bergerak maju, makin aman, makin demokratis dan makin sejahtera”, ucap Presiden SBY.
Implementasi dari strategi pembangunan tersebut adalah lahirnya kebijakan khusus di bidang pendidikan yaitu program BOS untuk pendidikan dasar dan menengah, dan program beasiswa untuk pendidikan tinggi. Program tersebut adalah untuk mengimplementasikan prinsip “education for all”. Melalui program program tersebut pemerintah memberi bantuan pendidikan bahkan menggratiskan pendidikan bagi anak-anak Indonesia. Hal ini telah menjadi tanggung jawab negara yang diamanatkan melalui Undang Undang No. 12 tahun 2012 pasal 74 ayat 1 . Sebelumnya kebijakan khusus ini masih berupa Peraturan Menteri (Permen) dan Peraturan Presiden (PP).
Dalam kesempatan itu, Presiden SBY dengan penuh keterharuan menyampaikan bahwa dirinya pernah mengalami dan merasakan hal yang sama dengan para penerima beasiswa Bidikmisi. Presiden SBY yang terlahir dari keluarga sederhana juga berhasil meraih kesuksesan dalam hidupnya melalui bantuan pemerintah, yaitu melalui pendidikan di Akademi Militer yang biayanya ditanggung negara.
Lebih lanjut Presiden menginstruksikan agar jangkauan program Bidikmisi ini diperluas. bersamaan dengan itu diharapkan nantinya angka pengangguran dan kemiskinan akan berkurang secara signifikan. “Negara menunggu bhakti kalian semua untuk membawa Indonesia ke masa kejayaan”, ucap Presiden kepada para penerima beasiswa Bidikmisi.
Bidikmisi adalah Program Pemerintah melalui Kementerian Pendidikan dan Kebudayaan yang berkonsentrasi pada penyaluran dana bantuan biaya pendidikan bagi siswa kurang mampu di seluruh Indonesia. Program ini diluncurkan pada tahun 2010. Beasiswa ini mencakup bantuan biaya hidup sebesar Rp.600.000 per bulan per orang, atau ditentukan berdasarkan indeks harga kemahalan daerah di mana Perguruan Tinggi tersebut berada. Selain biaya hidup tersebut, penerima beasiswa juga menerima bantuan biaya penyelenggaraan pendidikan sebesar Rp.2.400.000 per semester per mahasiswa.
Pendaftaraan Bidikmisi dapat dilakukan siswa secara online, kemudian melalui sekolah masing masing dapat dilanjutkan ke perguruan tinggi yang dituju. Memasuki tahun 2014, Program Bidikmisi telah memperluas jangkauannya untuk memberi beasiswa bagi program pendidikan profesi, contohnya bagi pendidikan kedokteran, keguruan, hokum dan semua jurusan yang membutuhkan pendidikan lanjutan untuk memperoleh keahlian tertentu.
Sejauh ini secara nasional terdapat sekitar 142.000 mahasiswa penerima beasiswa Bidikmisi. Untuk tahun 2014 telah dialokasikan dana sebesar Rp 1,4 trilyun. Dari jumlah tersebut telah tersalurkan melalui Perguruan Tinggi Negeri sebanyak 50.000 penerima beasiswa. Sedangkan bagi Perguruan Tinggi Swasta masih dalam proses penyaluran. Jumlah peserta Bidikmisi terus meningkat dari tahun ke tahun, pada awal program di tahun 2010 tersalur beasiswa kepada 18.125 mahasiswa, dan telah meningkat menjadi 58.900 orang mahasiswa penerima beasiswa Bidikmisi di tahun 2013. Peningkatan jumlah peserta ini selaras dengan Himne Bidikmisi, yang salah satu baitnya berbunyi “Ayo bangkit kita semua menuju generasi emas Indonesia”. Himne ini dinyanyikan oleh 1000 penerima beasiswa Bidikmisi di Hotel Bidakara, Jakarta Selatan pagi ini. (re)
Komentar