![]() |
Ilustrasi |
Sebelumnya, pemerintah Indonesia mengatakan Cina tidak membantah kedaulatan Indonesia atas Kepulauan Natuna. Akan tetapi, pemerintah Cina sengaja menghindari diskusi publik terkait isu ZEE. Sehingga hal ini memicu keraguan pemerintah Indonesia atas sikap Cina terhadap Kepulauan Natuna.
Pemerintah Indonesia pun meningkatkan kekuatan militer di Kepulauan Natuna. Presiden Joko Widodo memerintahkan pesawat tempur SU-27, SU-30, dan F-16 dan P3-C, dan pengawas maritim dan pesawat anti-kapal selam ke pulau-pulau. Presiden juga menambah pasukan ke pangkalan militer di sana untuk menunjukkan tekad Indonesia untuk melindungi wilayah dan ZEE di Natuna.
Pada (11/11), Menteri Koordinator Politik Hukum dan Keamanan, Luhut Panjaitan mengancam akan membawa Cina ke Pengadilan Arbitrase Internasional jika dialog dengan Cina di kepulauan Natuna tidak membuahkan hasil.
Ternyata, ancaman pemerintah Indonesia terhadap Cina membuat Cina bertekuk lutut. Cina melalui juru bicara Kementerian Luar Negeri Cina Hong Li mengumumkan kesediaan China menerima klaim kedaulatan Indonesia di Kepulauan Natuna.
Hong tidak menyebutkan dalam keterangan mengenai Nine Dash Line atau ZEE di wilayah tersebut. Menurutnya itu tidak perlu karena selama Cina mengakui klaim Indonesia, perairan 200 mil laut otomatis berada dalam area Indonesia, berpotensi menantang legitimasi Cina atas garis klaimnya. (ab)
Komentar