![]() |
Ketum PBNU Said Aqil Siradj |
“Tunjukkan bahwa santri menyatu dengan TNI. Bersama-sama TNI selalu dalam satu visi dan misi. Nusantara itu sendiri kepanjangan dari, NU, Santri dan Tentara. Bersama-bersama membendung radikalisme ISIS,” paparnya di Jakarta, Minggu (22/11).
Apabila santri dan TNI solid maka ancaman apapun dapat diatasi. Apalagi, fenomena jaringan Islam garis keras sudah ada di mana-mana di Indonesia.
“Membela negara hukumnya fardu ain, wajib bagi setiap individu sama seperti menjalankan salat. Mempertahankan NKRI bukan hanya kewajiban TNI, tapi semua warga bangsa,” tukasnya.
Hal itu sesuai dengan fatwa dan resolusi jihad yang dikeluarkan KH Hasyim Asyari. “Barang siapa yang bekerja sama dengan penjajah maka halal darahnya dan boleh dibunuh,” ujarnya. (ab)
Komentar