![]() |
Sumber foto: terasbintang.com |
SOROTNASIONAL.com - Kongres Himpunan Mahasiswa Islam (HMI) ke-XXIX di Pekanbaru yang akan digelar pada 22 November 2015 memunculkan polemik. Website www.change.org, misalnya, memajang petisi berjudul “gubernur-riau-mendagri-tjahjo-kumolo-tolak-penggunaan-apbd-riau-untuk-kongres-hmi”. Polemik ini disebabkan oleh disetujuinya usulan anggaran pada APBD-P Provinsi Riau sebesar Rp 3 miliyar untuk alokasi penyelenggaraan kongres HMI. Pasalnya, anggaran tersebut lebih besar daripada anggaran pencegahan kebakaran hutan dan lahan di Riau untuk tahun 2015 yang hanya sebesar Rp 1,4 miliyar.
Menyikapi polemik ini, Bendahara Umum PB HMI, Bambang Pria Kusuma, menegaskan bahwa kongres organisasi Islam tertua dan terbesar di Indonesia itu justru berdampak positif bagi pergerakan ekonomi masyarakat Riau.
“Dapat dibayangkan Riau akan di kunjungi oleh kader HMI se-Indonesia yang diperkirakan berjumlah ribuan kader. HMI yang terdiri dari 202 cabang se-Indonesia akan mengikutsertakan kader-kadernya di seluruh indonesia dalam kongres di Pekanbaru,” kata Bambang yang juga kandidat Ketum PB HMI 2015-1017 ini, seperti dilansir terasbintang.com.
Bambang menjelaskan, masyarakat Riau akan mendapatkan dua keuntungan dengan digelarnya kongres ini, yakni keuntungan ekonomis (Intangible) dan keuntungan non-ekonimis (tangeble).
Keuntungan yang bernilai ekonomis, kata Bambang, bisa dilihat dari perputaran uang selama kongres berlangsung. Ribuan kader yang mendatangi Riau, tentu saja, akan berdampak langsung bagi perputara ekonomi masyarakat. Mulai dari pembelian tiket, konsumsi, biaya penginapan, Belum lagi biaya rental mobil, angkutan umum taksi, dan jajanan serta pembelian oleh-oleh dan yang lain. “Bahkan saya memperkirakan kader HMI maupun Alumni HMI (KAHMI) yang hadir di kongres dapat mencapai 2000an kader. Bayangkan berpa jumlah uang yang akan beredar di kota Pekanbaru,” katanya.
Jadi, menurut Bambang, anggaran Rp3 miliar untuk Kongres yang telah dikeluarkan oleh APBD Riau terbayar oleh nilai putaran uang yang dikeluarkan oleh peserta kongres. Uang tersebut kembali ke masyarakat Riau lewat usaha-usaha rakyat seperti usaha penginapan, makanan, transportasi, jasa rental mobil, jasa percetakan, jasa Fotocopy, usaha kecil menengah (warung jajanan) yang terkena dampak ekonomi langsung dari penyelenggaraan kongres HMI. (ab)
Komentar