Gubernur Jawa Timur Dr. H. Soekarwo menginstruksikan kepada masyarakat untuk tidak melanggar zona yang ditetapkan oleh pihak keamanan serta jangan kembali di wilayah 10 KM karena dikhawatirkan dampak erupsi dari gunung akan kembali terjadi.
"Kita bertekad, agar dampak dari letusan Gunung Kelud ini bisa diantisipasi dan tidak ada korban jiwa," ujarnya pada saat mengunjungi Letusan Gunung Kelud di Posko Convention Hall, di Kab. Kediri, Jumat (14/2). Warga dilarang mendekat di radius 10 KM
Ia mengatakan, Pemprov Jatim terus melakukan komunikasi dan sinergi dengan Pemkab Kediri, TNI dan Polri dalam upaya menjaga barang, hewan ternak maupun harta benda masyarakat selama berada di posko pengungsian.
Dipaparkan, jumlah sementara pengungsi dari akibat letusan gunung kelud sebanyak 93.406 jiwa meliputi Kab Kediri sebanyak 66.139 jiwa, Blitar 27.728 jiwa, Tulungagung 1349 jiwa dan Malang 3610
Pengamanan akan dibantu oleh aparat kepolisian untuk memastikan bahwa tidak ada masyarakat yang kembali kerumah untuk melihat barang-barang rumah maupun hewan ternaknya. "Tidak boleh ada yang masuk di 10 KM karena bahaya. Jangan ada masyarakat yang boleh kembali ke rumah sebelum ada pengumuman dari aparat keamanan," ungkapnya.
Mekanisme yang akan dilakukan oleh kepolisian dalam menjaga agar pengungsi tidak kembali ke rumah mereka yakni semua akses jalan umum dijaga dan ditutup. Untuk itu, Pemprov Jatim, Pemda setempat, TNI-Polri dibantu relawan bahu membahu kerjasama, maka sistem pengoganisasian bencana menjadi hal yang penting.
Dengan wajah yang haru, Pakde Karwo biasa ia disapa menegaskan, bahwa pengungsi tidak perlu memikirkan harta benda maupun hewan ternak. "Sudahlah, para pengungsi tidak perlu khawatir dengan hewan ternak, kami akan mengurus dengan cara di data oleh Dinas Peternakan.
Ia menambahkan, jika pengungsi mendapati kerusakan di area persawahan dan tanaman yang rusak akan kita bantu. Masyarakat juga tidak perlu khawatir jika rumah mereka rusak. Karena Pemprov Jatim bekerja sama dengan pemda setempat akan mengganti rugi segala kerusakan. "Kami akan bantu rumah penduduk yang rusak namun masyarakat juga harus bergotong royong untuk saling membantu. Khusus untuk bencana anggaran unlimited atau tidak terbatas. Bahkan bantuan terhadap korban bencana menjadi prioritas dibanding anggaran pembangunan lainnya," ungkapnya.
Pakde Karwo memastikan bantuan akan dikirim sesegera mungkin. "Kami menyiapkan segala keperluan yang dibutuhkan selama dipengungsian seperti obat-obatan, masker penutup mulut, makanan bayi, sembako hingga keperluan sehari-hari," imbuhnya.
Bedasarkan pantauan di lapangan, Material vulkanis dimuntahkan dari Gunung Kelud di Jawa Timur berupa batu pijar, pasir dan abu menyembur hingga ketinggian 3000 meter serta kemungkinan juga lava pijar.
Erupsi gunung Kelud tidak hanya berimbas di kawasan Kediri namun juga melanda wilayah Blitar, Malang, Mojokerto, Batu, Yogjakarta hingga Surabaya. Sebagian masyarakat yang tinggal dekat puncak gunung ini mulai menuju posko-posko pengungsian.
Ditempat yang sama, Kepala BNPB Pusat Dr. Syamsul Maarif M.Si mengatakan, masyarakat kediri sangat mempersiapkan diri dalam menanggapi bencana gunung kelud meletus ini. "Kondisi masyarakat yang saya lihat begitu kondusif dan sangat mempersiapkan diri karena jajaran pemerintah daerah sangat baik dalam menginfomasikan kepada masyarakat. Saya meminta Kapolda Jatim agar mengawasi informasi yang diberikan kepada masyarakat sesuai dengan data dari vulkanologi. Bukan dari orang yang memberikan informasi sesat," ujarnya.
Ia mengatakan, Presiden SBY mengintrusikan agar BNPB memberikan perkuatan dan pendampingan kepada Pemda Kediri, Blitar Maupun Malang, jika ada kekurangan untuk segera dipenuhi.
Presiden juga memerintahkan untuk selalu memantau kemungkinan apakah akan terjadi letusan susulan atau tidak. Selain itu, SBY juga menghimbau agar BNPB melakukan pendekatan secara persuasif dan profesional kepada pengungsi melalui Pusat Vulkanologi, Mitigasi Gunung. "Saya pikir, Jatim bisa menjadi contoh dalam mempersiapkan masyarakatnya untuk tanggap dan menyadari sepenuhnya terkait bencana sehingga sejauh ini tidak ada korban jiwa yang terjadi karena informasi yang diperoleh langsung ditindak lanjuti oleh masyarakat," tutupnya. (Red).
Komentar