Pakde Karwo, sapaan akrabnya mengamanatkan kepada Sekdaprov Jatim yang baru agar tetap konsentrasi pada lima indikator kinerja utama, yakni pertumbuhan ekonomi, penurunan angka pengangguran, angka kemiskinan, peningkatan indek pembangunan manusia(IPM), dan penurunan disperitas wilayah.
Pokok dari indikator kinerja utama adalah pertumbuhan ekonomi. Apabila pertumbuhan ekonominya bagus, maka indikator lainnya akan ikut terungkit. "Pertumbuhan ekonomi Jatim cukup tinggi. Sampai dengan akhir 2012 sebesar 7,27. Pertumbuhan ekonomi tersebut terbukti mampu menurunkan angka kemiskinan di Jatim. Kurun waktu 2009-2013 penurunan kemiskinan Jatim 4,13 persen. Dengan penurunan yang cukup signifikan tersebut, tugas Sekdaprov Jatim yang baru adalah tetap konsisten pada hal tersebut," tuturnya.
Ia mengatakan, hal pertama yang harus dilakukan Akhmad Sukardi selaku Sekdaprov Jatim adalah meningkatkan kinerja ekonomi melalui investasi. Sebagai informasi, realisasi investasi di Jatim semester I tahun 2013 dibandingkan semester I tahun 2012 mengalamai peningkatan sebesar 11,86 persen dan total izin prinsip meningkat sebesar 200,96 persen."Apabila investasi terus masuk ke Jatim pertumbuhan ekonomi akan melesat dan dibarengi meningkatnya tingkat kesejahteraan masyarakat," ucapnya.
Pakde Karwo menjelaskan selain harus meningkatkan pertumbuhan ekonomi. Sekdaprov harus memperhatikan rumah tangga miskin. Sampai dengan Maret 2013 ada sekitar 4.771260 masyarakat miskin di Jatim . Sepuluh persennya didominasi oleh rumah tangga miskin yang merupakan single parent."Banyaknya jumlah single parent yang mengalami kemiskinan merupakan salah satu bentuk feminism kemiskinan. Hal tersebut disebabkan peran ibu yang seharusnya menjadi pendidik dalam rumah tangga, merangkap peran menjadi kepala rumah tangga yang sekaligus sebagai pencari nafkah," tegasnya.
Seorang ibu yang merupakan single parent, yang sebelumnya tidak bekerja, akan mengalami rata-rata ekonomi yang berat. Oleh sebab itu, pemerintah harus hadir di dalamnya. "Sekdaprov harus membentuk kelompok yang bisa membantu keuangan kepada para single parent secara inklusif," jelasnya.
Selain itu, Gubernur Jatim itu menyampaikan, dengan diterapkannya UU tetntang aparatur negara pada tanggal 19 Desember 2013, menjadi tonggal sejarah reformasi. Dimana nantinya rekrutmen karir akan bersifat terbuka dan professional dan memiliki beberapa kualifikasi diantaranyateknis, kinerja dan kompetensi." Dengan adanya UU tersebut, tugas Sekda juga harus menjadi pemimpin sekaligus motivator guna menciptakan pemerintahan yang bersih," ungkapnya.
Tugas selanjutnya, tambah Pakde Karwo, Sekdaprov Jatim harus bisa menerjemahkan visi dan misi Gubernur dan Wagub yang telah dijanjikan kepada masyarakat kedalam Rencana Pembangunan Jangka Menengah Daerah (RPJMD) tidak lebih dari tiga bulan setelah pelantikan Gubernur dan Wakil Gubernur Jatim, 12 Februari 2014. "Jangan sampai Juni baru selesai, karena Juli akan ada program yang kosong dan janji kepada rakyat tidak bisa dijalankan. Jadi, Mei tahun depan harus sudah selesai" tambahnya.
Sekda harus bisa menerjemahkan visi dan misi baik yang tersurat dan tersirat kedalam RPJMD. Untuk itu, Sekdaprov harus sering konsultasi ke gubernur. Harus tahu visi misi gubernur dan wagub saat kampanye kemarin. Sebelumnya, harus berkoordinasi dengan dinas dan lembaga teknis terkait untuk membahas tupoksi masing-masing. Jangan sampai tumpang tindik agar bisa bekerja secara efisien dan efektifitas (humaspemprov/tra/asikin/dicky).
Foto : Gubernur Jawa Timur Soekarwo bersama Ibu Nina Soekarwo Beri Ucapan selamat pada Sekda Provisi Jawa Timur Yang Baru di Lantik
Komentar