
Surabaya -Penghargaan
tingkat internasional kembali diraih Pemerintah Kota (Pemkot) Surabaya.
Kota Surabaya terbukti mampu mengungguli kota-kota besar dan negara
maju lainnya dengan menorehkan prestasi di tingkat Asia Pasifik melalui
ajang penghargaan FutureGov Awards 2013. Pemkot Surabaya meraih gelar di
dua kategori yaitu, Data Center dan Data Inclusion. Kategori Data
Center diraih melalui Media Center Pemerintah Kota Surabaya, sedangkan
Data Inclusion melalui Broadband Learning Center (BLC).
Penghargaan
tersebut diterima Walikota Surabaya, Ir Tri Rismaharini MT di Angsana
Laguna Phuket, Thailand pada Jumat (25/10). Dan Minggu (27/10) pagi, dua
trofi bergengsi tersebut dikirab keliling kota oleh Walikota Surabaya
bersama jajaran SKPD Pemkot Surabaya mulai dari markas Korem 084
Bhaskara Jaya Surabaya menuju Taman Surya di Balai Kota Surabaya.
Dalam brief yang disampaikan melalui http://www.futuregov.asia,
pada kategori Data Center, Pemkot Surabaya dinilai telah melakukan
inovasi, efisiensi dan unggul dalam manajemen proyek di sekitar pusat
data. Sedangkan, kategori Digital Inclusion karena
Pemkot Surabaya memiliki program unggul dalam menggunakan teknologi
untuk menjembatani kesenjangan digital. Dua penghargaan tersebut diraih
Surabaya setelah menyisihkan 50 kota/negara yang menjadi nominasi. Dan
50 nominasi tersebut merupakan hasil seleksi dari sekitar 800
kota/negara yang berharap mendapatkan penghargaan ini.
Walikota
Surabaya, Tri Rismaharini dalam sambutannya menyatakan, Kota Surabaya
menjadi satu-satunya lembaga di Asia Pasifik yang mampu menerima dua
penghargaan sekaligus. Hebatnya, Surabaya berhasil mengungguli beberapa
negara maju yang selama ini lebih diunggulkan di bidang tekologi
informasi seperti Singapura, Australia, China, Hongkong, dan India.
"Surabaya
bisa kalahkan mereka semuanya. Hampir di semua kategori, kita masuk
nominasi dan memenangi dua penghargaan ini. Hanya Surabaya yang
mendapatkan dua penghargaan. India dan Singapura yang teknologinya maju
hanya dapat satu penghargaan. Karena itu, saya berterima kasih kepada
semua pihak yang mendukung teknologi informasi di Surabaya," tegas
Walikota Risma yang disambut aplaus ratusan hadirin yang hadir di Taman
Surya.
Dijelaskan
Walikota Risma, penghargaan ini menjadi indikator jelas bahwa Kota
Surabaya merupakan kota yang pemerintahannya sudah mampu mengelola
dengan baik bagaimana berkomunikasi dengan tiga juta masyarakat Surabaya
melalui Broad Band Learning (BLB).
"
Percepatan pelayanan data kita lebih baik dengan daerah
lain karena kita terpadu dan tidak ada lagi manipulasi. Ini penghargaan
untuk masyarakat karena salah satu kategorinya yaitu BLB, selama ini
kita bangun untuk masyarakat," sambung Walikota Risma.
Sementara
Ketua DPRD Surabaya, Moch Machmud yang ikut hadir di Taman Surya,
menyatakan kebanggaannya atas prestasi yang diraih Pemkot Surabaya.
Menurutnya, penghargaan ini bukan main-main karena tingkat penilaianya sangat sulit dan tidak bisa dilobi.
"Untuk
bidang data center, semua terkait elektronik. Tren dunia sepeti ini, di
beberapa negara maju sudah menerapkan ini dan Surabaya bisa mengikuti.
Saya kira ini jadi pelecut untuk kita supaya bisa lebih maju," tegas
Machmud.
Dikatakan
Machmud, Surabaya sebenarnya sudah lama melakukan inovasi di bidang
data center meliputi e-procurement atau e-budgeting sementara kota-kota
lain seperti Jakarta baru akan memulai. "Harusnya kota-kota lain di
Indonesia dan juga dunia, meniru apa yang telah dilakukan Surabaya.
Kalau diadopsi, saya yakin Indonesia jadinya akan lebih baik karena
korupsi secara administrasi akan bisa ditekan," kata Machmud.
Pemkot
Surabaya memang menjadi pemerintah kota yang melek teknologi. Bahkan,
di Indonesia, Pemkot Surabaya merupakan pioneer. Sejak November 2011,
sudah ada Media Center Pemkot Surabaya yang merupakan salah satu
implementasi dari model open government Pemkot dengan membuka akses
komunikasi yang efektif dan efisien dengan masyarakat yang terkait
dengan proses pembangunan dan pelayanan yang dilaksanakan oleh Pemkot
Surabaya.
Media
Center merupakan sistem pelayanan informasi terintegrasi bagi
masyarakat Surabaya yang ingin berpartisipasi dalam perkembangan
pembangunan kota Surabaya. Bentuk partisipasi masyarakat terwujud dalam
keluhan, pengaduan, kritik, saran dan pertanyaan yang terkait dengan
proses pembangunan dan pelayanan yang dilaksanakan oleh Pemkot Surabaya.
Dalam menyampaikan keluhan atau permohonan informasi, masyarakat bisa
memilih akses yang dibuka Media Center melalui berbagai macam media
yaitu, telepon, SMS, website, email, faximile, facebook, twitter, dan
portal.
Berdasarkan
data yang dihimpun dari Dinas Komunikasi dan Informatika (Dinkominfo)
Kota Surabaya, jumlah keluhan dan permohonan informasi dari masyarakat
yang masuk melalui Media Center sampai November 2011 atau sebelum
launching Media Center adalah sebesar 698. Sedangkan, pada tahun 2012
sebesar 2717. Lalu, sejak Januari hingga September 2013 saja sudah
mencapai 2500.
Meningkatnya
jumlah tersebut bukan berarti kinerja Pemkot menurun. Namun, karena
Pemkot telah membuka akses komunikasi seluas-luasnya yang disambut
respon positif warga yang menilai Media Center sebagai sarana tepat
dalam menyampaikan keluhan atau permohonan informasi tentang Pemkot.
Dari 2500 total keluhan dan permintaan informasi yang masuk ke Media
Center pada Januari hingga September 2013, sebanyak 1888 diantaranya
adalah permohonan informasi yang menandakan kepercayaan publik terhadap
pelayanan informasi dari Pemkot yang akuntabel dan transparan.
Transparansi informasi sendiri merupakan salah satu indikator dari Good
Governance.
Selain
itu, penerapan Standard Operating Procedure (SOP) juga menjadi salah
satu faktor yang membuat kepercayaan masyarakat masyarakat yang melapor
meningkat. Ada dua SOP yang diterapkan, yakni respon maksimal 1x60 menit
untuk berintegrasi dengan tim Pelayanan Keluhan/Pengaduan Masyarakat
(TPKPM) di masing-masing SKPD dan juga respon maksimal 1x24 jam dalam
memberikan jawaban kepada masyarakat yang melapor.
Sementara
Broadband Learning Center (BLC) merupakan fasilitas pembelajaran IT
yang dapat dinikmati oleh masyarakat Surabaya secara gratis agar warga
Surabaya melek IT. Ini merupakan salah satu upaya percepatan menuju
Surabaya Cyber City. BLC hadir di lokasi-lokasi yang dekat dengan ruang
publik seperti taman kota dan rumah susun (rusun), sehingga mudah
diakses oleh masyarakat.
Broadband
Learning Centre (BLC) didukung oleh PT Telkom Indonesia Divisi Regional
V Jawa Timur melalui CSR (Corporate Social Responsibility) dengan
membuat kesepakatan dalam MOU bersama Pemerintah Kota Surabaya.
Selanjutnya BLC dikelola oleh Dinas Komunikasi dan Informatika Kota
Surabaya. BLC telah didirikan di 6 lokasi yaitu, Rusunawa Penjaringan
Sari, Taman Prestasi, Taman Flora, Rusunawa Tanah Merah, Kelurahan Made, dan Rusunawa Urip Sumoharjo.(sh86/kms)
Komentar