
SBY menyindir salah satu stasiun televisi yang menjadikan Demokrat bahan olok-olokkan di media massa. Hanya SBY tidak menyebut televisi mana yang dimaksud.
"Ada televisi, yang serangannya 2.5 tahun terus menyerang Partai Demokrat. Sehingga menjadi kan Partai Demokrat menjadi olok-olok, cemooh dan bulan-bulanan, merasakan tidak," tegas SBY kepada kadernya, dalam acara temu kader demokrat di acara temu kader Demokrat di Sentul International Convention Centre (SICC), Sentul Bogor Jawa Barat, Sabtu (26/10/2013).
Tidak hanya media televisi, dirinya juga menuding bahwa Demokrat juga diserang oleh lawan-lawan politik. "Selama 2.5 tahun, partai kita diserang, dihabisi oleh lawan-lawan politik, dan juga media massa," ungkapnya.
Ucapan SBY tersebut, mendapat tanggapan sorak sorai dari kader Demokrat, dari pantauan wartawan, mereka meneriakkan agar melawan setiap lawan Demokrat. "Lawan, lawan, habisi," teriak para kader demokrat.
Dirinya juga, menyampaikan, bahwa Partai Demokrat tidak pernah diberi ruang di media. "Tetapi jangan juga menyalahkan para anggota DPR RI, tidak semua yang disampaikan oleh kader kita diberi ruang di media massa," tandasnya.
Sementara itu Hidayat Nahwi Rasul Sekjend Center Information And Cultural Studies (CSIS) dinilai galau dengan menyebut selama 2,5 tahun media massa mengolok-olok Partai Demokrat.
"Wajar saja kalau Beliau galau dengan realitas media yang terus kritik Partai Demokrat," katanya,dilansir inilah.com Minggu (27/10/2013).
Menurut Hidayat, ada tiga hal yang membuat selama ini media terkesan menyerang Partai Demokrat. Pertama, Demokrasi Indonesia yang longgar hingga kritik mudah dilontarkan.
"Kepemilikan media terkait dengan aktor-aktor yang aktif di dunia Politik dan media yang sangat bebas," kata Ketua DPP LDII ini.
Lebih lanjut, kata Hidayat, dengan melihat pada tiga fakta itu, maka wajar jika di ruang publik terjadi hingar bingar isu politik, baik yang sifatnya mengkritik ataupun yang menjatuhkan.
Sebelumnya, saat Temu Kader Nasional Partai Demokrat di SICC Sentul, SBY sempat 'curhat' jika selama 2,5 tahun, media selalu mengolok-olok Partai Demokrat. Bahkan ada satu media yang menelanjangi Partai Demokrat.
Untuk itu, Ketua Umum yang merangkap Ketua Majelis Tinggi ini meminta kader Demokrat untuk melawan karena sudah kelewatan.(inl-bl)
Komentar